IPKB_Kendal

Minggu, 29 Mei 2011

IPKB Turut Andil dalam Pembangunan Daerah Bidang KB

Peran dan fungsi Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) yang notabene adalah wartawan baik cetak maupun elektronik, dalam mewartakan program pembangunan cukup besar terutama andilnya dibidang program keluarga berencana (KB) dan kependudukan di daerahnya masing-masing.

Keberadaan IPKB sebagai mitra kerja cukup besar perannya terutama dalam keberhasilan program keluarga berencana di daerah, ujar Drs Idi Junaedi Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pendataan, Penerangan dan Motivasi (Penmot) Badan Keluarga Berencana Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat kepada Pelita, Minggu (27/3).

Menurut Idi Junaedi, keberadaan IPKB selama ini sangat menunjang baik dalam sosialisasi program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BKBPIA maupun kegiatan yang dilaksanakan oleh para petugas penyuluh KB di lapangan. Keberhasilan program KB tidak akan terekspos, jika tidak ada peran IPKB didalamnya.

Peran IPKB di BKBPIA, lanjut Idi Junaedi, sangat besar kendati keberadaannya sendiri memang masih belum begitu diketahui secara luas terutama oleh OPD – OPD lain. Namun demikian, yang pasti perannya di daerah terutama dalam rangka sosialisasi program dan kegiatan-kegiatan KB cukup besar.

Karenanya, sambung dia, kemitraan IPKB dengan jajaran BKBPIA harus terus terjalin bahkan terus ditingkatkan, tidak saja hanya sebatas pada kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program KB saja, tapi juga kegiatan dan program lainnya yang erat kaitannya dengan keberhasilan program keluarga berencana.

Sementara Wakil Ketua IPKB Cabang Kabupaten Purwakarta Agus Supriadi didampingi Beti Arinayani Sekretarisnya mengatakan, sebagai mitra kerja BKBPIA tidak saja mewartakan keberhasilan-keberhasilan program KB yang telah dicapai, tapi juga memberikan masukan dan kritikan terlebih kaitannya dengan kinerja BKBPIA.

Kendati keberadaan IPKB masih belum diketahui secara luas seperti organisasi wartawan lainnya, kata Agus, namun IPKB Cabang Purwakarta yang sekretariatnya masih gabung dengan BKBPIA itu terus berupaya untuk turut terberkiprah dalam pembangun di Kabupaten Purwakarta terutama dalam program KB.

Secara spesifik, tambah Beti Arinayani, memang IPKB keberadaannya membantu mensukseskan kegiatan dan program-program KB di Kabupaten Purwakarta. Namun secara umum, baik pengurus maupun anggota IPKB yang juga merupakan wartawan yang memiliki media, juga turut berkiprah dalam pembangunan di daerahnya. ***

Sumber: www.harianpelita.com

DNIKS Dorong Program KB

Jumlah penduduk usia dewasa dan tua saat ini lebih tinggi dari penduduk muda, kenyataan tersebut terbalik dengan kondisi yang terjadi pada 1970 silam, artinya program pengendalian pertumbuhan penduduk yang berjalan saat ini cukup sukses. Penegasan ini dikemukakan Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial

( DNIKS ) Prof.DR.Haryono Suyono pada Temu Kerja Ikatan Penulis Kelaurga Berencana Jawa Tengah di Hotel Sahid Jaya Sukarta tanggal 25 Mei 2011.



Mantan Menko Kesra ini menuturkan, permasalahan kependudukan saat ini berbeda dengan persoalan yang dihadapi pada 1970, saat ini berbeda dengan persoalan yang dihadapi pada 1970. Saat ini jumlah penduduk Usia dewasa dan tua lebih tinggi dibanding jumlah penduduk muda.

Persoalan kependudukan pada tahun 1970 dengan sekarang sudah berubah, sekarang mulai terjadi ledakan penduduk dewasa dan tua,” ungkap Haryono Suyono kepada Radar Solo di sela Temu Kerja IPKB Rabu lalu, Haryono mengungkapkan pada 1970 silam jumlah penduduk usia 15 tahun kebawah tercatat 60 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk usia 15 – 50 tahun mencapai 60 juta jiwa, dengan demikian beberapa tahun yang lalu satu orang usia produktif mempunyai tanggung jawab satu orang bayi atau anak,’ Dulu jumlah bayi sangat banyak sehingga pemerintah menerapkan strategi mengurangi angka kelahiran anak,’ jelasnya.



Dengan diterapkannya Program Keluarga Berencana lanjut Haryono, jumlah penduduk usia dewasa dan tua saat ini jauh lebih banyak. Jumlah penduduk Indonesia usia 15-50 tahun sekarang menyentuh angka 150 juta jiwa. Sedangkan jumlah anak usia 15 tahun kebawah hanya 60 juta jiwa.

Sementara itu Temu Kerja IPKB Jateng kemarin juga disertai pelantikan pengurus IPKB tujuh Kabupaten yakni Daryanto dari Cilacap, Agus Pratikno dari Pemalang, Drs. Syafani MPd dari Kendal, Dra.Purwani dari Sragen, Sutarmin dari Sukoharjo dan Eni Fausiyah dari Karanganyar.

Diketahui, Haryono Suyono juga hadir dalam Lokakarya Peningkatan Kualitas SDM Lini Lapangan dalam Pelaksanaan Program KB di Pendopo Gedhe Balaikota Solo, kemarin. Dalam kesempatan itu dia menyampaikan tahun ini telah diterbitkan instruksi Presiden nomer 3 tahun 2010 tertanggal 21 April tentang Program Keluarga Berencana (KB), karena itu pihaknya ikut menyemarakkan kegiatan didesa desa dengan membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos Daya). Dimana organisasi ini tak hanya menekankan pada aspek KB, tapi juga dalam upaya menambah penghasilan keluarga. ***

Sumber: jateng.bkkbn.go.id

IPKB Jawa Tengah Gelar Temu Kerja

Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Tengah, menggelar temu kerja di Hotel Sahid Jaya Solo. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari hingga, Kamis (26/5) ini diikuti oleh seluruh perwakilan IKPB se kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Pada kesempatan itu juga dilantik kepengurusan IPKB kabupaten/kota di Jawa Tengah yang baru terbentuk. Diantaranya IPKB Kabupaten Cilacap, Purworejo, Pekalongan, Kendal, dan Sragen. “Kita merupakan mitra Badan Koordinasi KB Nasional (BKKBN), yang bertujuan membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui tulisan, baik media cetak maupun elektroni,” kata Ketua IKPB Jawa Tengah Eddi Susilobudi.

Mulai tahun 2011 ini menurut Eddi Susilobudi, peran IPKB di Jawa Tengah juga mulai terasa seiring dengan gencarnya rogram Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo yang juga gencar menggerakkan kembali program KB, terutama untuk masyarakat Miskin.

“Bahkan tahun ini IPK Jawa Tengah mulai mendapatkan anggaran untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dari APBD provinsi,” kata Eddi Susilobudi seraya menambahkan, anggaran pertama dari ABPD itu sebesar Rp 50 juta.

Dengan adanya perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terhadap program KB, maka mulai tahun ini IPKB juga akan gencar megkampanyekan gerakan KB kepada masyarakat. “Saya berharap pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah juga bisa mendukung program pemprov, dengan melibatkan IPKB di daerah masing-masing,” jelasnya. ***

Sumber: www.krjogja.com

Buku Tamu

IPKB (Ikatan Penulis Keluarga Berencana) merupakan Ikatan Penulis Keluarga Berencana di Kabupaten Kendal yang berupaya untuk berkiprah membangun kemitraan, komunikasi, informasi, dan edukasi tentang masalah-masalah yang terkait dengan program kependudukan dan Keluarga Berencana. Keberadaan IPKB Kab. Kendal diilhami semangat untuk ikut berperan serta dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi di bidang kependudukan dan keluarga berencana di tengah persoalan-persoalan kebangsaan yang makin rumit dan kompleks.

Website ini sengaja dibuat dan didedikasikan buat remaja, orang tua, dan keluarga Indonesia pada umumnya, dalam rangka ikut berkiprah mewujudkan Indonesia masa depan yang lebih baik. Yang ingin menyumbangkan tulisan, silakan kirim email melalui: ipkbkendal@gmail.com.

Salam Keluarga Indonesia

Peran IPKB dalam Menyelesaikan Sasaran MDGs

(Ikatan Penulis Keluarga Berencana (1PKB) diminta mencari terobosan dan mendorong upaya menyelesaikan sasaran millenium development goals (MDGs) karena masalah kependudukan dan KB sangat terkait dengan program sosial dasar yang terdapat enam dari delapan sasaran MDGs.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DR Dr Sugiri Syarief, MPA saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPKB se-Indonesia di Jakarta beberapa waktu yang silam.

Saat ini, BKKBN fokus pada penerapan program KB pada generasi muda, keluarga miskin yang ingin ber-KB dan ketahanan keluarga. "Domain keluarga berencana pasca UU nomor 52 tahun 2009 semakin luas karena tidak sekedar untuk pengendalian penduduk," kata Sugiri.

Selain empat pilar, yakni pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, peningkatan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga, juga diperluas ke arah perwujudan kejaurga yang berkualitas.

Pengertian keluarga berencana dalam pasal 1 UU 52/2009 disebutkan bahwa keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi, untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Sugiri mengatakan, para penulis dapat mengubah pola pikir kalangan remaja agar memahami perubahan yang ada di sekitar dirinya dan masyarakatnya. "Ini tantangan. Kita kemas kampanye dengan Genre atau generasi berencana yang diharapkan menjadi trendsetter BKKBN di masa depan," ujarnya.

Ketua IPKB Pusat, Bambang Sadono mengatakan, program KB berhasil kalau daerah dan pusat mendukung bersama. Saat ini komitmen kepala daerah sudah cukup tinggi, namun masih sulit diaplikasikan, seperti kebijakan di bidang institusi dan pembiayaan," kata Bambang Sadono.

Menurut Bambang, pembiayaan KB seharusnya tidak hanya ditanggung oleh BKKBN saja, tetapi harus ada peran lembaga lainnya. "IPKB dalam hal ini juga harus bersikap kreatif dan tidak tergantung BKKBN saja," ujarnya.

Dalam Rakernas yang mengetengahkan domain program KB pasca UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ini menghadirkan sejumlah pakar, antara lain Duta MDGs Prof. Dr. Nila Anfasa Moeloek, anggota DPR RI dr Surya Chandra Surapaty, Sosiolog dari Universitas Indonesia Paulus Wirotomo, dan Kepala Lembaga Demografi FEUI Sonny Harry B Harmadi.

Anggota DPR RI dr Surya Chandra mengatakan UU nomor 52/2009 merupakan komitmen politik negara dalam melaksanakan pembangunan berwawasan kependudukan. Kewenangan BKKBN pun menjadi lebih luas dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

Sementara itu, Sosiolog UI Paulus Wirotomo mengatakan, isu-isu seputar program KB mengalami masalah serius secara kultural dan struktural. "Perlu kajian apakah konsep otonomi daerah sudah efektif dan tepat untuk program keluarga berencana," ujarnya. ***

Sumber: bataviase.co.id